SUMENEP, Linkking – Di tengah perjuangan menjemput buah hati yang sakit di perantauan, seorang pria asal Desa Rajun, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, harus menerima kenyataan pahit: istrinya menikah dengan pria lain, tanpa proses cerai yang sah.
Achmad Zaini tak pernah menyangka bahwa kepergiannya ke Kalimantan Utara demi anaknya justru menjadi awal dari luka yang mendalam. Dengan niat baik, ia meninggalkan istrinya, Makkiyah, dalam keadaan berkecukupan
“Sebelum berangkat saya sudah tinggalkan ATM dan perhiasan untuk biaya hidupnya, waktu itu diantarkan bibi, tapi tidak diterima sama dia (istrinya, red), katanya si dianya itu tidak berkenan menemui, hanya sebatas ngantar jamuan lalu nggak ada keluar lagi,” tutur Zaini, menirukan yang disampaikan bibinya, Rabu (30/4).
Di tanah rantau, bukannya pulang membawa ketenangan, Zaini justru tumbang. Tubuhnya ikut melemah kala anak yang dijemputnya sedang sakit. Namun luka paling dalam bukanlah kelelahan fisik, melainkan kabar yang menerpa dari kampung halaman—istri yang belum pernah meminta cerai, diam-diam telah menjadi istri orang lain.
Kepala Desa Rajun, Jannatin, saat dikonfirmasi tak menampik kabar tersebut. Namun beliau juga mengaku tidak diberitahu soal kejadian tersebut.
“Iya benar, ada pernikahan itu,” ucapnya singkat.saat dikonfirmasi lewat telepon pada Rabu, (30/04). “Ndak ada yang pamit, saya juga ndak dikasi tahu. Saya tahunya belakangan,” ungkapnya lagi
Pihak desa belum memberikan sikap resmi ketika ditanya bagaimana tindakan terkait kasus ini. Jannatin hanya menyarankan agar pihak media datang langsung jika ingin mendalami kasus tersebut.
“Kalau sampean pengen tahu lebih baik silaturrahim saja ke rumah, biar lebih jelas,” pungkasnya.
Kisah Zaini kini menjadi perbincangan hangat. Bukan hanya karena pernikahan yang digelar diam-diam, tapi juga karena pertanyaan moral dan hukum yang menyertainya. Apakah sah sebuah ikatan baru jika tali lama belum dilepas? Dan bagaimana nasib seorang suami yang ditinggal diam-diam, saat sedang berjuang untuk anak yang mereka besarkan bersama?
Di balik semua sorotan hukum, ini juga kisah tentang kepercayaan yang retak, tentang luka yang datang dari orang yang dulu dipanggil “teman hidup.”***
Penulis : Amin Bashiri
Editor : Zaza
Sumber Berita: Linkking.id