SUMENEP, Linkking- Pemerintah Kabupaten Sumenep terus menggenjot pembentukan Koperasi Merah Putih di seluruh desa, termasuk wilayah kepulauan. Program ini menjadi langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi ekonomi lokal di tingkat desa.
Setiap hari, tujuh tim pendamping diterjunkan secara bergiliran ke tujuh desa. Mereka bertugas memastikan setiap tahapan pembentukan koperasi berjalan sesuai target nasional yang telah ditetapkan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf, menyatakan bahwa program ini menunjukkan progres yang positif.
“Kami terus mendampingi tujuh desa setiap hari secara bergantian. Proses ini berlangsung tanpa henti,” ungkapnya pada Rabu (14/05/2025).
Pemkab Sumenep menargetkan seluruh koperasi dapat terbentuk maksimal pada Juni 2025. Namun, jika terjadi kendala, batas akhir pelaksanaan ditetapkan hingga 4 Juli 2025. “Kami telah menyusun jadwal dan pola pendampingan secara sistematis. Kami yakin semua akan selesai tepat waktu,” ujar Anwar.
Selain DPMD, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) juga dilibatkan, termasuk Dinas Koperasi UKM dan Perindag, Dinas Perikanan, serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Partisipasi masyarakat desa juga menjadi kunci utama, terutama dalam proses pemberdayaan sejak tahap awal.
Koperasi Merah Putih dirancang sebagai motor penggerak ekonomi lokal dengan mengedepankan potensi unggulan desa seperti pertanian, peternakan, dan perikanan. Setiap desa didorong untuk membentuk koperasi yang sesuai dengan karakteristik sumber daya yang dimiliki.
Selain bantuan administratif, tim pendamping juga membantu menyusun rencana usaha dan strategi pemberdayaan masyarakat.
“Koperasi ini harus benar-benar berfungsi sebagai entitas ekonomi yang berdaya guna dan mampu meningkatkan kesejahteraan warga,” tegas Anwar.
Terkait pendanaan, pemerintah pusat berencana mengalokasikan dana sebesar Rp3 hingga Rp5 miliar untuk setiap koperasi. Meski masih menunggu keputusan resmi, kabar ini telah disambut antusias oleh masyarakat desa.
“Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” tambah Anwar.
Program pembentukan Koperasi Merah Putih ini merupakan bagian dari agenda nasional yang digagas oleh Presiden dan kementerian terkait. Bupati Sumenep juga telah menginstruksikan agar setiap desa dapat memaksimalkan peluang ini.
Wilayah kepulauan menjadi fokus perhatian, dengan pendampingan yang dilakukan merata tanpa membedakan lokasi. Tim pendamping bekerja sesuai jadwal yang telah disusun secara lintas sektor.
Dengan dukungan lintas instansi dan koordinasi yang solid, Pemkab Sumenep optimistis pembentukan Koperasi Merah Putih akan selesai sesuai jadwal. Lebih dari sekadar program, koperasi ini diharapkan menjadi fondasi ekonomi desa yang kokoh dan berkelanjutan.
“Ini bukan sekadar proyek sementara, melainkan upaya strategis yang harus diwujudkan bersama,” tutup Anwar.
Penulis : Amin Bashiri
Editor : Zaza
Sumber Berita: Linkking.id