SUMENEP, Linkking.id— Aliansi Masyarakat Kepulauan Peduli Pendidikan mengeluarkan pernyataan sikap tegas terhadap aksi premanisme yang terjadi di salah satu lembaga pendidikan di Kabupaten Sumenep.
Aksi tersebut diduga dilakukan di hadapan anak-anak di bawah umur, yang dinilai mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan mengancam kenyamanan serta keselamatan warga sekolah.
Dalam pernyataan resminya tertanggal 1 Juni 2025, Ketua Aliansi, Abdullah, menegaskan bahwa tindakan kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan, terlebih jika terjadi di lingkungan pendidikan yang seharusnya menjadi ruang aman dan kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak.
Berikut poin-poin sikap yang disampaikan oleh Aliansi:
- Mengutuk keras segala bentuk aksi premanisme, intimidasi, kekerasan verbal maupun fisik, serta upaya pemerasan yang berkedok sebagai aktivitas LSM, apalagi dilakukan di dalam kawasan sekolah yang seharusnya menjadi ruang aman bagi anak-anak.
- Meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep untuk melaporkan secara resmi kejadian tersebut kepada aparat penegak hukum, serta memastikan proses hukum berjalan secara terbuka, adil, dan tidak berhenti pada upaya “damai” sepihak tanpa perlindungan kepada lembaga pendidikan.
- Menuntut aparat kepolisian untuk bertindak tegas terhadap pelaku premanisme yang telah meresahkan dan mencoreng dunia pendidikan. Kami tidak ingin ada pembiaran atau toleransi terhadap segala bentuk kekerasan dalam dunia pendidikan.
- Mendesak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep untuk segera mengundurkan diri karena terbukti gagal melindungi marwah dan kehormatan lembaga pendidikan, serta tidak menunjukkan keberanian dan ketegasan dalam menyikapi tindakan kriminal yang terjadi di hadapan anak-anak. (malah mau damai dg pelaku aksi premanisme)
- Menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat, terutama yang berada di wilayah kepulauan, untuk bersatu menjaga dan mengawal lembaga pendidikan dari segala bentuk ancaman, intimidasi, dan pemerasan yang berkedok aktivisme semu.
Aliansi menegaskan bahwa dunia pendidikan harus terbebas dari segala bentuk kekerasan dan intimidasi.
Mereka juga menyatakan bahwaAksi premanisme bukan hanya merusak rasa aman, tetapi juga mencoreng martabat dunia pendidikan. Sudah seharusnya lembaga pendidikan kita dilindungi demi masa depan anak-anak.***
Penulis : Amin Bashiri
Editor : Zaza
Sumber Berita: Linkking. Id