Sekolah Lapang DKPP Sumenep: Membidik Petani Tangguh demi Ketahanan Pangan Nasional

- Redaksi

Jumat, 11 Juli 2025 - 13:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MENDAMPINGI: Kegiatan Program Sekolah Lapang Tembakau di Kec. Pasongsongan bersama Penyuluh Pertanian DKPP Sumenep

i

MENDAMPINGI: Kegiatan Program Sekolah Lapang Tembakau di Kec. Pasongsongan bersama Penyuluh Pertanian DKPP Sumenep

SUMENEP, Linkking.id – Sekelompok petani di Kecamatan Ganding sudah sibuk menyingsingkan lengan baju. Mereka menyiapkan diri menjadi petani yang lebih cakap berbekal program Sekolah Lapang (SL) garapan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep.

Program ini dirancang sebagai ruang kelas terbuka bagi petani—tempat mereka belajar langsung di lahan tentang segala hal, mulai dari pengolahan tanah hingga strategi pascapanen. Harapannya sederhana namun krusial: meningkatkan kapasitas produksi sekaligus memperkuat kedaulatan pangan di tingkat daerah dan nasional.

Kepala DKPP Sumenep Chainur Rasyid menugaskan Bidang Penyuluhan untuk memimpin implementasi SL secara bertahap. Tahap pertama diawali dengan sosialisasi mendatangi kelompok-kelompok tani di berbagai kecamatan.

“Pada fase awal, kami melakukan pendekatan secara langsung lewat sosialisasi. Kami mendatangi para petani untuk mendengar kebutuhan mereka, sekaligus menjelaskan bahwa program Sekolah Lapang ini bukan sekadar formalitas, tapi sebagai jawaban atas persoalan riil di lapangan,” jelas Rusnani pada Jumat (11/7).

Setelah pintu komunikasi terbuka, proses berlanjut ke rembuk tani—forum diskusi yang mengumpulkan petani, penyuluh, hingga narasumber teknis dari DKPP dan instansi lain.

“Diskusi ini sangat penting karena menjadi ruang berbagi pengalaman. Petani senior bisa memberikan masukan, sementara petani pemula dapat memperoleh ilmu praktis. Bahkan, dari sini sering kali lahir gagasan-gagasan lokal yang kreatif dan bermanfaat,” tambahnya.

Puncaknya, para peserta turun langsung ke lahan percobaan. Mereka mempraktikkan pemilihan varietas unggul, penggunaan pupuk organik, pengendalian hama terpadu, hingga teknik panen yang meminimalkan kehilangan hasil. Materi disusun menyesuaikan agroklimat Sumenep yang cenderung kering agar mudah diterapkan di desa-desa.

Baca Juga:  KPU Sumenep Serahkan SK Pengesahan, Pasangan FAHAM Siap Pimpin Sumenep

Program SL bukan pelatihan sepihak. DKPP menekankan prinsip multiplikasi pengetahuan agar lulusan SL menjadi agent of change di komunitas masing-masing.

“Prinsip kami adalah efek berantai. Saat satu petani paham dan menerapkan teknik baru, dia bisa menjadi agen perubahan di desanya. Maka dampaknya akan jauh lebih besar dan luas,” jelas Rusnani.

Pendekatan tersebut dinilai strategis di tengah tantangan pertanian modern, mulai dari anomali cuaca, kenaikan harga input, hingga volatilitas pasar. SL mengajak petani mengadaptasi teknologi sederhana namun tepat guna, seperti penggunaan benih tahan kering dan smart irrigation skala mikro.

“Melalui Sekolah Lapang, petani diajak untuk tak hanya bergantung pada cara lama, tapi juga terbuka terhadap teknologi dan pendekatan modern yang lebih efisien dan berkelanjutan,” tegasnya.

Sumenep, kabupaten dengan lebih dari 300 ribu hektare lahan pertanian menjadi laboratorium hidup bagi upaya memperkokoh fondasi pangan nasional. Ketika petani lokal mampu meningkatkan produktivitas padi, jagung, dan hortikultura, ketergantungan impor dapat ditekan, dan pendapatan petani pun terdongkrak.

“Fokus kami adalah memperkuat petani sebagai fondasi. Kalau petaninya kuat, ketahanan pangan daerah pun terjaga, dan ini akan menjadi sumbangsih besar untuk ketahanan pangan nasional,” pungkasnya.

Dengan pola belajar partisipatif dan hands-on, Sekolah Lapang DKPP Sumenep diharapkan melahirkan generasi petani tangguh yang adaptif terhadap perubahan zaman. Jika harapan itu terwujud, bukan mustahil lumbung pangan calon “Madura Agro Tech” akan berawal dari sawah-sawah sederhana di ujung Pulau Garam ini.***

Facebook Comments Box

Penulis : Amin Bashiri

Editor : Zaza

Sumber Berita: Linkking.id

Follow WhatsApp Channel linkking.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Arif Firmanto, Pejabat Visioner Sumenep yang Satukan Inovasi dan Pendidikan
Aturan Longgar, Petani Tembakau Terancam Rugi: PMII Desak Pemerintah Bertindak Tegas
Perantas XII di PP Sumber Mas, Ajang Perkemahan Pramuka Terbesar se-Jawa Timur Siap Digelar
Pramuka dan Era Digital, Kepala Bappeda Sumenep Serukan Sinergi untuk Bangsa
Kejari Sumenep Banding Putusan Ringan Bandar Narkoba Riyanto, Jaksa Nilai Tak Sesuai Tuntutan
Polemik Piket dan LKS di SDN Parsanga 2: Wali Kelas Buka Suara
Guru di SDN Parsanga 2 Sumenep Disorot, Wali Murid Keluhkan Piket Kebersihan dan Pembelian Buku
Mahasiswa Diminta Kawal Arah Pembangunan, Bappeda Sumenep Libatkan Kampus dalam Penyusunan RPJMD
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 8 September 2025 - 16:03 WIB

Arif Firmanto, Pejabat Visioner Sumenep yang Satukan Inovasi dan Pendidikan

Sabtu, 6 September 2025 - 15:43 WIB

Aturan Longgar, Petani Tembakau Terancam Rugi: PMII Desak Pemerintah Bertindak Tegas

Senin, 1 September 2025 - 12:23 WIB

Perantas XII di PP Sumber Mas, Ajang Perkemahan Pramuka Terbesar se-Jawa Timur Siap Digelar

Kamis, 14 Agustus 2025 - 16:16 WIB

Pramuka dan Era Digital, Kepala Bappeda Sumenep Serukan Sinergi untuk Bangsa

Senin, 4 Agustus 2025 - 19:44 WIB

Kejari Sumenep Banding Putusan Ringan Bandar Narkoba Riyanto, Jaksa Nilai Tak Sesuai Tuntutan

Berita Terbaru