SUMENEP, Linkking– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep terus menggencarkan sosialisasi guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Berbagai strategi diterapkan untuk memastikan warga Sumenep tidak melewatkan kesempatan menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS).
Upaya ini membuahkan hasil positif. Data sebelumnya menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pemilih di Sumenep mencapai 74,58% dalam pemilihan gubernur, serta 74,80% untuk pemilihan bupati atau wali kota. Angka ini menjadi motivasi bagi KPU untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat menjelang Pilkada mendatang.
Komisioner KPU Sumenep yang membidangi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Partisipasi Masyarakat, Muhlis, menegaskan bahwa sosialisasi dilakukan secara menyeluruh dengan menyasar berbagai kelompok masyarakat. Salah satu fokus utama adalah perempuan, khususnya ibu rumah tangga.
“Sebelum Pilkada 2024, kami memberikan perhatian khusus pada edukasi bagi kaum ibu,” ujar Muhlis saat ditemui pada Selasa (18/3).
Menurutnya, perempuan memiliki peran strategis dalam menyebarluaskan informasi tentang pemilu kepada anggota keluarganya. Dengan memahami pentingnya Pilkada, mereka diharapkan dapat mengajak suami, anak, dan kerabat lainnya untuk turut berpartisipasi dalam pemungutan suara.
Selain itu, KPU juga memberikan perhatian khusus kepada pemilih pemula, seperti pelajar dan mahasiswa, agar mereka memahami proses demokrasi serta pentingnya keterlibatan dalam menentukan pemimpin daerah.
“Kami tak hanya menyasar kaum ibu, tetapi juga aktif melakukan pendekatan ke pemilih pemula, pelajar, pemuda, dan masyarakat umum,” jelasnya.
KPU Sumenep mengoptimalkan berbagai metode sosialisasi agar informasi tentang Pilkada 2024 dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Sosialisasi dilakukan melalui Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), serta komunitas lokal yang memiliki kedekatan dengan masyarakat.
Program khusus seperti “KPU Goes to Campus” dan “KPU Goes to School” menjadi salah satu strategi efektif dalam mengedukasi mahasiswa dan pelajar mengenai pentingnya pemilu. Selain itu, KPU juga menyiapkan metode sosialisasi yang inklusif bagi kelompok disabilitas agar mereka dapat menerima informasi dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada kelompok masyarakat yang tertinggal dalam mendapatkan informasi seputar pemilu,” terang Muhlis.
Menjelang hari pemungutan suara, KPU Provinsi Jawa Timur turut berperan dalam mengingatkan masyarakat untuk datang ke TPS dengan mengadakan program “woro-woro”.
Dalam program ini, tim dari PPK dan PPS berkeliling ke berbagai daerah menggunakan kendaraan yang dilengkapi pengeras suara untuk mengajak warga berpartisipasi dalam pemilihan.
“Kegiatan woro-woro ini menjadi langkah strategis untuk memastikan masyarakat tetap ingat dan tidak melewatkan kesempatan memberikan suara mereka,” tambah Muhlis.
Dengan berbagai upaya intensif yang dilakukan, KPU Sumenep berharap partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 dapat meningkat, sehingga menghasilkan pemimpin yang benar-benar mewakili aspirasi masyarakat.***
Penulis : Amin Bashiri
Editor : Zaza
Sumber Berita: Redaksi Linkking.id