SUMENEP, Linkking – Sumenep kembali menjadi pusat perhatian dengan digelarnya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 serta Forum Konsultasi Publik guna menyusun Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
Acara ini menjadi ajang strategis bagi pemerintah dan masyarakat dalam merancang langkah-langkah pembangunan demi mewujudkan Sumenep yang unggul, mandiri, dan sejahtera.
Bertempat di Ruang Rapat Arya Wiraraja, Kantor Bupati Sumenep, forum ini dihadiri oleh berbagai elemen penting, termasuk jajaran Forkopimda, anggota DPRD, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), akademisi, perwakilan organisasi masyarakat, serta tokoh masyarakat yang turut memberikan masukan demi arah pembangunan yang lebih baik.
Dalam sambutannya, Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH., MH, menegaskan pentingnya kerja sama dan sinergi dalam merumuskan kebijakan pembangunan daerah.
Ia menekankan bahwa pembangunan yang direncanakan harus berkelanjutan, mempertimbangkan kebutuhan masyarakat, serta selaras dengan kebijakan pemerintah provinsi dan nasional.
Bupati juga menggarisbawahi bahwa visi pembangunan Sumenep harus sejalan dengan agenda besar Jawa Timur dan Indonesia menuju tahun 2045.
Bupati Fauzi memaparkan lima misi utama yang akan menjadi acuan pembangunan lima tahun ke depan, di antaranya peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemberdayaan ekonomi berbasis kawasan, penguatan tata kelola pemerintahan, pembangunan berbasis gotong royong, serta peningkatan infrastruktur yang merata antara wilayah daratan dan kepulauan.
Selain menyusun strategi jangka panjang, forum ini juga menjadi wadah untuk mengevaluasi capaian pembangunan dalam lima tahun terakhir.
Kepala Bappeda Sumenep, Dr. Ir. Arif Firmanto, ST., MT, melaporkan sejumlah indikator positif, seperti pertumbuhan ekonomi yang mencapai 3,77% pada 2024, penurunan tingkat pengangguran menjadi 1,69%, serta peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menunjukkan tren membaik. Meski demikian, berbagai tantangan masih harus dihadapi, termasuk ketimpangan ekonomi, akses layanan publik di daerah terpencil, serta optimalisasi potensi ekonomi lokal.
Forum ini juga menjadi ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka. Tercatat, sebanyak 912 usulan dari Musrenbang Desa dan 933 usulan dari Pokir DPRD telah diterima oleh pemerintah daerah.
Beberapa isu strategis yang mendapat perhatian khusus meliputi peningkatan infrastruktur dasar, pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan, serta pemberdayaan UMKM dan sektor pertanian agar lebih kompetitif.
Dengan semangat kolaborasi dan keterlibatan berbagai pihak, pemerintah Kabupaten Sumenep optimis bahwa perencanaan pembangunan yang dihasilkan akan berdampak nyata bagi masyarakat.
Melalui komitmen bersama, Sumenep diharapkan dapat terus berkembang menjadi daerah yang lebih maju dan sejahtera di masa yang akan datang. ***
Penulis : Mien
Editor : Zaza
Sumber Berita: Linkking.id