SUMENEP, Linkking – Sumenep terus berinovasi dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batuan kini memanfaatkan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) untuk mengubah sampah rumah tangga menjadi bahan bakar alternatif. Teknologi ini telah resmi beroperasi sejak awal 2024 dan menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Hingga April 2025, sebanyak 15 ton sampah olahan telah siap dikirim ke PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), produsen semen yang akan memanfaatkan RDF sebagai sumber energi.
Kepala DLH Sumenep, Arif Susanto, menyatakan bahwa proses pengiriman menunggu tahap akhir dari pihak pembeli.
“Kami tinggal menunggu kedatangan tim dari PT SBI ke Sumenep sebagai tahap akhir sebelum pengiriman dilakukan,” ujarnya pada Selasa (8/4/2025).
Setiap harinya, TPA Batuan menerima kurang lebih 38 ton sampah dari berbagai wilayah.
Dengan adanya mesin RDF, sekitar 20 ton di antaranya dapat diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan. Hal ini secara signifikan membantu mengurangi volume sampah yang menumpuk sekaligus memberi nilai tambah secara ekonomi.
Tidak hanya fokus pada konversi sampah menjadi energi, TPA Batuan juga membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) guna mencegah pencemaran lingkungan akibat air lindi. Lebih lanjut, air lindi yang dihasilkan bahkan telah dimanfaatkan menjadi pupuk cair yang bermanfaat untuk pertanian, melalui serangkaian riset dan uji coba.
Mesin RDF yang digunakan memiliki sistem penyortiran otomatis antara sampah organik dan anorganik, sehingga proses pengolahan berjalan lebih efisien.
“Mesin RDF ini memiliki sistem penyortiran otomatis antara sampah organik dan anorganik. Hasil akhir pengolahan sudah ada pembeli tetap, yaitu PT SBI, dan akan dikirim ke pabrik mereka yang berada di Tuban,” jelas Arif.
Program pengelolaan sampah berbasis energi alternatif ini tidak hanya memperkuat upaya pelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sumenep. Ke depan, program serupa diharapkan bisa menjadi contoh pengelolaan sampah modern di daerah lain.***
Penulis : Mien
Editor : Zaza
Sumber Berita: Linkking.id