KARYA. Potret Owner Dermaga Batik, Moh. Erfan, saat menunjukkan karya batik kontemporernya dengan tema Ojhung. (Dok. Redaksi Linkking.id)

Batik Ojhung: Persembahan Kreatif Dermaga Batik untuk Sumenep

Opini

SUMENEP, Linkking.id – Dermaga Batik, yang berlokasi di Desa Ganding, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, ikut berpartisipasi dalam event budaya Ojhung yang dipelopori Disbudporapar setempat.

Dalam kegiatan ini, Dermaga Batik menampilkan inovasi baru berupa batik kontemporer yang terinspirasi dari tradisi Ojhung.

Owner Dermaga Batik, Moh. Erfan menjelaskan, bahwa keterlibatan batik dalam event tersebut bukan sekadar menampilkan motif biasa, melainkan hasil kolaborasi konsep antara budaya lokal dan seni batik modern.

Baca Juga:  Di Indonesia Hanya Satu Saudagar yang Punya Mesin Oplosan, Kata Dahlan Iskan

“Dinas Pariwisata mengajak kami, terutama Dermaga Batik, untuk mengkolaborasikan budaya Ojhung ke dalam batik kontemporer. Ini bukan batik biasa. Yang membedakan adalah teknik pengerjaan dan pewarnaannya, sehingga menciptakan karakter yang unik dan satu-satunya di Sumenep,” kata Erfan pada Linkking, Senin (28/4) petang.

Menurut Erfan, batik kontemporer yang diusung Dermaga Batik mengedepankan warna-warna cerah, mirip dengan konsep busana tropis seperti di Hawaii.

Baca Juga:  Bupati Sumenep Paparkan LKPJ 2024 di Rapat Paripurna DPRD

Pilihan warna ini, lanjutnya, bertujuan menggambarkan kecerahan pikiran, semangat bisnis, serta harapan masa depan.

Ia juga menekankan bahwa karakter batik tidak hanya diukur dari motif gambarnya, melainkan dari filosofi pengerjaan dan teknik pewarnaan yang mencerminkan pola pikir serta kreativitas pembatik.

“Batik itu bukan soal gambar saja, tapi soal bagaimana proses pengerjaannya, alat yang digunakan, dan pola pikir sejauh mana kita bisa mengaplikasikan warna hidup terhadap kain itu sendiri,” ujarnya.

Baca Juga:  Grand Hyatt Jakarta Dikabarkan Dijual Rp12,5 Triliun, Pemilik: Itu Hoaks!

Dengan konsep ini, Dermaga Batik berharap dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap batik lokal dan memperluas pemahaman bahwa batik adalah karya seni yang hidup dan berkembang mengikuti zaman.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *