Bukan Monopoli, Ini Cara Koperasi Merah Putih Dorong Harga Murah di Desa

- Redaksi

Kamis, 29 Mei 2025 - 09:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potret: Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan

i

Potret: Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan

Nasional, Linkking – Pemerintah tengah mendorong lahirnya Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih sebagai langkah strategis untuk memperkuat perekonomian di tingkat desa. Kehadiran koperasi ini diharapkan menjadi pusat layanan ekonomi yang terintegrasi dan mampu mengurangi ketergantungan warga desa terhadap tengkulak, rentenir, hingga jalur distribusi panjang yang sering kali menyebabkan harga barang mahal.

Zulkifli Hasan, Ketua Satgas Percepatan Pembentukan Kopdeskel Merah Putih, menjelaskan bahwa koperasi ini tidak dirancang untuk memonopoli pasar desa. Ia menegaskan bahwa fungsi Kopdeskel justru mirip dengan warung-warung yang sudah lama hadir di tengah masyarakat desa.

“Monopoli tidak akan terjadi karena warung itu ada di mana-mana. Justru dengan adanya Kopdes, harga akan lebih terkendali karena rantai distribusi dipangkas,” kata Zulhas, seperti dikutip dalam program detikSore, Kamis (29/5).

Baca Juga:  Berikut Daftar Nama Kepala Daerah di Jatim yang Akan Dilantik Oleh Prabowo

Zulhas menambahkan bahwa Kopdeskel Merah Putih dirancang untuk menjalankan tujuh unit usaha yang meliputi berbagai sektor penting di desa, seperti kios sembako, unit simpan pinjam, klinik kesehatan, apotek, cold storage, dan sistem logistik. Koperasi ini juga dirancang sebagai penyalur LPG 3 kg dan pupuk bersubsidi.

Program ini, menurut Zulhas, merupakan bagian dari instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan sistem ekonomi desa yang berkelanjutan dan berpihak kepada masyarakat kecil. Salah satu tujuan utamanya adalah memastikan masyarakat desa memiliki akses yang mudah terhadap layanan kesehatan dan kebutuhan pokok tanpa harus bergantung pada fasilitas di kota.

Baca Juga:  Akis Jasuli Resmi Pimpin NasDem Sumenep 2025–2029, Siap Wujudkan Politik Partisipatif

“Kalau ada orang sakit, cukup ke klinik desa, nggak perlu ke kota. Hasil tani pun bisa langsung dibawa ke koperasi, dan dari koperasi bisa disalurkan ke pasar yang lebih besar. Jalur distribusinya dibuat efisien,” tambah Zulhas.

Tak hanya menjadi pusat distribusi barang, Kopdeskel Merah Putih juga akan menggandeng PT Pos Indonesia dalam menyalurkan bantuan sosial dari pemerintah.

Koperasi ini bahkan dirancang untuk menjadi alternatif lembaga keuangan dengan bunga rendah, guna mencegah maraknya praktik rentenir dan pinjaman online ilegal di pedesaan.

Baca Juga:  Terganjal Naskah Akademik, Raperda Keris Sumenep Belum Rampung

“Kita tidak ingin lagi ada masyarakat yang terjerat pinjol ilegal, atau jadi korban rentenir. Maka koperasi ini juga akan difasilitasi oleh bank-bank seperti BRILink, BSI, atau BNI yang hadir langsung di desa,” tegas Zulhas.

Lebih jauh, kehadiran Kopdeskel Merah Putih juga akan dimanfaatkan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan. Dalam kondisi tertentu, koperasi bisa digunakan untuk melaksanakan operasi pasar jika harga bahan pokok melonjak tinggi.

Melalui pendekatan ini, pemerintah ingin memastikan bahwa desa tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga menjadi subjek utama dalam mewujudkan kemandirian ekonomi nasional.***

Facebook Comments Box

Penulis : Amin Bashiri

Editor : Zaza

Sumber Berita: Linkking.id

Follow WhatsApp Channel linkking.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Jemaah Haji Asal Sumenep Tutup Usia di Mekkah Usai Tuntaskan Rangkaian Ibadah
GARDASATU JATIM Siap Bertindak Ungkap Jaringan Mafia Cukai Rokok Ilegal di Jawa Timur
Bupati Sumenep Bawa Dua Keris Pusaka ke Brawijaya Tosan Aji Fest 2025
Keris Sumenep Akan Tampil di International Contemporary Keris Fest 2025
Brawijayan Mondiacult Ajak Museum Helmi Art Berpartisipasi dalam Pameran Internasional Keris 2025
Setya Novanto Kembali Dapat Remisi, Koruptor Dapat Keistimewaan Saat Idulfitri
Aturan Baru Tilang Kendaraan Berlaku April 2025, STNK Mati 2 Tahun Bisa Berujung Penyitaan
BPK Terjepit Pemangkasan Anggaran
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 9 Juni 2025 - 13:05 WIB

Jemaah Haji Asal Sumenep Tutup Usia di Mekkah Usai Tuntaskan Rangkaian Ibadah

Kamis, 29 Mei 2025 - 09:13 WIB

Bukan Monopoli, Ini Cara Koperasi Merah Putih Dorong Harga Murah di Desa

Minggu, 18 Mei 2025 - 11:33 WIB

GARDASATU JATIM Siap Bertindak Ungkap Jaringan Mafia Cukai Rokok Ilegal di Jawa Timur

Selasa, 15 April 2025 - 14:29 WIB

Bupati Sumenep Bawa Dua Keris Pusaka ke Brawijaya Tosan Aji Fest 2025

Sabtu, 12 April 2025 - 13:04 WIB

Keris Sumenep Akan Tampil di International Contemporary Keris Fest 2025

Berita Terbaru