SUMENEP, Linkking.id – Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian dan menjaga stabilitas pangan. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep memainkan peran penting dalam mendorong produk hortikultura lokal agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
Berkat pembinaan intensif, produk hortikultura Sumenep kini telah berhasil masuk ke jaringan ritel modern seperti Indomaret, Alfamart, dan beberapa pusat perbelanjaan lainnya. Langkah ini membuka peluang lebih besar bagi petani lokal untuk meningkatkan pendapatan dan daya saing produk mereka di tingkat nasional.
Selain itu, DKPP Sumenep juga aktif dalam menstabilkan harga pangan dengan menggelar Gerakan Pangan Murah, bekerja sama dengan Bulog, ID Food, dan Prima Food. Program ini bertujuan untuk memastikan kebutuhan pokok tetap terjangkau bagi masyarakat, terutama menjelang bulan Ramadhan.
Keberhasilan produk pertanian Sumenep menembus pasar ritel modern bukanlah hasil instan. DKPP Sumenep telah melakukan pendampingan berkelanjutan kepada para petani agar mereka dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi sesuai dengan standar pasar.
Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, menjelaskan bahwa strategi ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk meningkatkan nilai jual hasil pertanian daerah.
“Kami tidak hanya ingin produk hortikultura Sumenep masuk ke Indomaret dan Alfamart, tetapi juga menargetkan pasar yang lebih besar seperti lelang hasil pertanian di Surabaya dan Sidoarjo. Ini akan memberikan nilai tambah bagi petani lokal,” ujar Chainur Rasyid pada Minggu (2/3).
Sebagai bagian dari inovasi pemasaran, DKPP Sumenep tengah mengembangkan Silang Tani, sebuah platform digital yang akan memudahkan penjualan produk pertanian secara daring.
“Saat ini, pola belanja masyarakat sudah bergeser ke ranah digital. Oleh karena itu, kami sedang menyiapkan aplikasi Silang Tani agar hasil pertanian Sumenep bisa dijangkau oleh lebih banyak konsumen secara online. Dengan cara ini, distribusi akan lebih efisien, dan harga produk bisa lebih bersaing,” tambahnya.
Dengan digitalisasi pemasaran, petani tidak hanya memperoleh akses pasar yang lebih luas tetapi juga bisa memangkas rantai distribusi yang selama ini menjadi kendala utama dalam menentukan harga jual produk pertanian.
Selain mendorong produk hortikultura masuk ke pasar modern, DKPP Sumenep juga berperan aktif dalam menekan lonjakan harga pangan menjelang Ramadhan. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah menggelar Gerakan Pangan Murah, yang dilaksanakan di berbagai kecamatan strategis, termasuk di Taman Bunga Sumenep.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk memastikan masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang tetap stabil.
“Kami bekerja sama dengan Bulog agar stok pangan tetap aman dan harga tetap terkendali, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bulog Wilayah Kertasada, Anshori, menyebutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai komoditas utama guna mendukung program ini, di antaranya:
– Beras Premium: 140 sak (total 700 kg)
– Beras Medium: 13 sak (total 65 kg)
– Minyak Goreng: 18 kl
– Gula Pasir: 96 kg
– Telur dan Ayam Pedaging
“Kami menjamin pasokan pangan tetap aman sepanjang Ramadhan. Dengan distribusi yang terorganisir, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kenaikan harga yang tidak terkendali,” jelas Anshori.
Menariknya, dalam program ini juga tersedia produk hortikultura dalam kemasan modern hasil pengembangan DKPP Sumenep, dengan harga mulai dari Rp5.000 per kemasan.
Program Gerakan Pangan Murah mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat. Banyak warga memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau dibandingkan harga pasar.
Antusiasme tinggi ini menunjukkan bahwa program semacam ini sangat dibutuhkan, terutama di masa-masa di mana harga bahan pangan cenderung mengalami kenaikan.
Dengan kombinasi inovasi digital, strategi pemasaran yang lebih luas, serta kerja sama lintas sektor, Kabupaten Sumenep semakin siap menjadi salah satu daerah dengan ketahanan pangan yang kuat, tidak hanya di tingkat regional tetapi juga nasional.
Langkah DKPP Sumenep dalam memperluas akses pasar bagi petani lokal sekaligus menjaga stabilitas harga pangan membuktikan bahwa pertanian bukan hanya sektor yang krusial bagi perekonomian daerah, tetapi juga dapat dikelola secara modern dan inovatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.***
Penulis : Amin Bashiri
Editor : Zaza
Sumber Berita: Redaksi Linkking.id