SUMENEP, Linkking.id – Festival Desa Wisata Madura 2025 yang digelar dengan meriah sejak Kamis malam, 19 Juni 2025, menjadi ajang unjuk gigi bagi seluruh kecamatan se-Kabupaten Sumenep.
Salah satu sorotan utama datang dari Stan Kecamatan Dungkek yang berhasil menyabet Juara 4, mengungguli puluhan peserta lainnya dari seluruh penjuru Madura.
Stan Kecamatan Dungkek tampil menonjol dengan memperkenalkan dua produk unggulan khas desa, yakni legen dan gula aren, yang dikemas secara menarik dan menggambarkan identitas lokal masyarakat Dungkek.
Pj Camat Dungkek, Dedi Iskandar atau yang akrab disapa Dadang, mengaku bangga atas pencapaian ini.
Ia menilai festival ini bukan hanya ajang perlombaan, tetapi juga ruang strategis untuk memperkenalkan potensi wisata dan kekayaan lokal desa.
“Kami sengaja mengangkat produk lokal seperti legen dan gula aren karena ini adalah simbol kearifan lokal yang sudah melekat dengan masyarakat kami. Syukur alhamdulillah, responnya sangat luar biasa dan kami meraih Juara 4,” ungkap Dadang pada Linkking, Minggu (22/6).
Tidak hanya menonjol dari sisi produk, Stan Dungkek juga menjadi acuan para finalis Pemilihan Kacong Cebbing terbaik daerah yang memperkenalkan berbagai produk UMKM lokal.
Keberadaan mereka semakin menambah daya tarik bagi pengunjung yang datang dari berbagai daerah, termasuk dari luar Pulau Madura.
Salah satu momen paling menarik datang dari keluarga asal Pontianak, Kalimantan, yang setelah mengunjungi stan O₂ Giliyang milik Kecamatan Dungkek, langsung memutuskan untuk berangkat ke Pulau Giliyang dan memesan homestay untuk menginap di sana.
“Respons dari pengunjung luar daerah seperti dari Pontianak ini sangat menggembirakan. Ini menandakan bahwa promosi yang kami lakukan benar-benar efektif. Destinasi kami memang punya daya tarik kuat, bahkan sampai membuat wisatawan langsung ingin berkunjung,” tutur Dadang penuh semangat.
Lebih lanjut, Dadang menegaskan bahwa partisipasi Kecamatan Dungkek bukan hanya untuk promosi semata, melainkan juga sebagai upaya konkret mendorong ekonomi warga melalui sektor UMKM dan pariwisata lokal.
“Kita optimis akan ada efek domino yang besar bagi perekonomian desa, khususnya bagi pelaku homestay, warung makan, pengrajin, dan UMKM lainnya. Ini semangat yang harus terus dijaga,” ujarnya.
Festival yang berlangsung hingga 21 Juni 2025 ini merupakan bagian dari Kalender Event Pemerintah Kabupaten Sumenep, bekerja sama dengan TribunMadura, dan mengusung tema ‘Bumi Sumenep Berkarya, Juni Bung Karno Bersinar’.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini mencerminkan keseriusan Pemkab Sumenep dalam membangun desa berbasis potensi lokal.
“Festival ini menjadi bentuk nyata dukungan kami terhadap potensi desa dari sisi alam, budaya, kerajinan, hingga kuliner. Ini sekaligus menjadi ruang mempererat kebangsaan dan solidaritas,” ucapnya.
Dengan pencapaian ini, Kecamatan Dungkek tak hanya mengharumkan nama wilayahnya, tetapi juga membuka lembaran baru dalam peta destinasi wisata dan ekonomi kreatif di kancah Nasional.***
Penulis : Al
Editor : Zaza
Sumber Berita: Redaksi Linkking.id