BISNIS, Linkking.id – Sebuah kabar yang beredar di media sosial menyebutkan bahwa Hotel Grand Hyatt Jakarta tengah dijual dengan harga fantastis, mencapai Rp12,5 triliun.
Informasi ini langsung menimbulkan kehebohan di kalangan publik. Namun, PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) selaku pemilik resmi hotel tersebut segera membantah klaim tersebut.
PLIN Tegaskan Tidak Ada Penjualan Grand Hyatt Jakarta
PT Plaza Indonesia Realty Tbk menegaskan bahwa informasi yang menyatakan Hotel Grand Hyatt Jakarta sedang dijual adalah keliru.
Mereka menilai kabar tersebut menyesatkan serta berpotensi mencemarkan nama baik perusahaan.
“Menanggapi beredarnya konten mengenai penjualan Hotel Grand Hyatt Jakarta yang dimiliki oleh PT Plaza Indonesia Realty Tbk, kami ingin menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Berita yang tersebar di media sosial itu tidak berdasar, menyesatkan, dan berpotensi merugikan citra PT Plaza Indonesia Realty Tbk sebagai pemilik sah dari Hotel Grand Hyatt Jakarta,” ujar Corporate Secretary Plaza Indonesia, Umbas Rombe, melalui unggahan di akun Instagram resmi @plazaindonesia pada Kamis (30/1/2025) lalu.
Umbas juga mengimbau, masyarakat untuk lebih selektif dalam menyaring informasi yang beredar di media sosial serta mengabaikan kabar yang tidak memiliki sumber terpercaya.
Saat ini, mayoritas saham PT Plaza Indonesia Realty Tbk dikuasai oleh PT Plaza Indonesia Investama dengan persentase kepemilikan mencapai 96,61 persen. Sementara itu, sekitar 2,99 persen saham dimiliki oleh publik, sedangkan 0,4 persen lainnya merupakan saham treasuri.
Grand Hyatt Jakarta: Hotel Mewah di Jantung Ibu Kota
Hotel Grand Hyatt Jakarta merupakan salah satu hotel bintang lima yang terletak di kawasan strategis Jalan MH Thamrin, Jakarta.
Hotel ini merupakan bagian dari superblok Plaza Indonesia yang mencakup pusat perbelanjaan mewah serta hunian eksklusif.
Diresmikan pada tahun 1991, Grand Hyatt Jakarta berada di bawah pengelolaan jaringan hotel internasional Hyatt. Seperti halnya Plaza Indonesia, kepemilikan hotel ini berada di bawah PT Plaza Indonesia Investama.
Pembangunan hotel ini dimulai pada 4 Maret 1987 dengan desain yang dikerjakan oleh firma arsitektur ternama, HOK.
Sementara itu, konstruksinya melibatkan dua kontraktor utama, yaitu Cipta Mandala Sakti serta Ssangyong Engineering and Construction.
Dengan ketinggian mencapai 110 meter, Grand Hyatt Jakarta berdiri sejajar dengan Wisma Nusantara yang berada di seberang Jalan MH Thamrin.
Kedua gedung ini menjadi landmark ikonik yang menyerupai gerbang masuk menuju pusat ibu kota jika dilihat dari arah utara.
Grand Hyatt Jakarta menawarkan 415 kamar serta suite mewah yang dirancang khusus bagi pebisnis dan wisatawan.
Setiap kamar menghadirkan perpaduan antara kemewahan serta nuansa modern khas Indonesia, menciptakan pengalaman menginap yang nyaman dan elegan.
Kinerja Keuangan PT Plaza Indonesia Realty Tbk di 2024
Dari segi keuangan, PT Plaza Indonesia Realty Tbk mencatatkan penurunan laba hingga kuartal III tahun 2024.
Laba bersih perusahaan mengalami penyusutan menjadi Rp401,22 miliar, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp413,14 miliar.
Meski demikian, pendapatan perseroan justru mengalami peningkatan, mencapai Rp1,01 triliun dibandingkan sebelumnya yang sebesar Rp947 miliar.
Secara lebih rinci, pendapatan PLIN berasal dari beberapa sektor utama, di antaranya:
Pendapatan sewa: Rp452,27 miliar
Pendapatan hotel: Rp358,38 miliar
Pendapatan service charges: Rp152,45 miliar
Pendapatan promosi: Rp29,24 miliar
Pendapatan parkir: Rp21 miliar
Namun, beban operasional perusahaan juga meningkat. Beban pokok pendapatan naik dari Rp285,40 miliar menjadi Rp327,01 miliar.
Selain itu, beban umum dan administrasi juga mengalami kenaikan dari Rp194,69 miliar menjadi Rp222,29 miliar.
Dengan kondisi keuangan tersebut, PLIN tetap berupaya menjaga stabilitas bisnisnya di tengah dinamika ekonomi yang berkembang.
Isu yang menyebutkan bahwa Grand Hyatt Jakarta dijual dengan harga Rp12,5 triliun telah dibantah tegas oleh PT Plaza Indonesia Realty Tbk.
Manajemen menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan meminta masyarakat agar tidak mudah percaya dengan kabar yang belum terverifikasi.
Sementara itu, Grand Hyatt Jakarta tetap menjadi salah satu hotel mewah paling bergengsi di ibu kota dengan sejarah panjang sejak pembangunannya pada tahun 1987.
Dari sisi keuangan, meski mengalami penurunan laba, PT Plaza Indonesia Realty Tbk tetap mencatatkan pertumbuhan pendapatan, menunjukkan bahwa bisnis mereka masih dalam kondisi yang stabil.***
Penulis : Amin Bashiri
Editor : Zaza
Sumber Berita: Oke Zone