Harga Bahan Pokok di Sumenep Stabil Jelang Ramadan 2025

- Redaksi

Kamis, 13 Februari 2025 - 10:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PADAT. Potret Anom Baru Sumenep yang terletak di Kecamatan Kota, terlihat begitu ramai jelang Ramadan. (Istimewa/Redaksi Linkking.id)

i

PADAT. Potret Anom Baru Sumenep yang terletak di Kecamatan Kota, terlihat begitu ramai jelang Ramadan. (Istimewa/Redaksi Linkking.id)

SUMENEP, Linkking.id – Mendekati bulan suci Ramadan tahun 2025, harga berbagai kebutuhan pokok di Kabupaten Sumenep, Madura, masih terpantau dalam kondisi stabil.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskop UKM dan Perindag) Sumenep melalui Kepala Bidang Perdagangan, Idham Halil, menyatakan bahwa sejumlah komoditas yang sebelumnya mengalami kenaikan harga kini menunjukkan tren penurunan.

“Berdasarkan pemantauan kami di Pasar Induk Sumenep, khususnya di Pasar Anom, beberapa harga kebutuhan pokok mulai turun,” ungkap Idham pada wartawan, Kamis (13/2).

Ia mencontohkan bahwa harga cabai besar yang sebelumnya mencapai Rp 56.000 per kilogram kini turun menjadi Rp 40.000 per kilogram.

Begitu pula dengan cabai rawit yang sempat menyentuh harga Rp 85.000 per kilogram, kini mengalami penurunan menjadi Rp 52.000 per kilogram.

“Syukurlah, harga cabai mulai mengalami penurunan. Semoga harga komoditas lainnya juga tetap stabil, terutama saat Ramadan tiba,” katanya.

Baca Juga:  Linkking Present: Pancasila RebornZ Jadi Magnet Baru Generasi Z Pencinta Pancasila

Selain cabai, harga beras juga masih berada dalam kondisi stabil. Idham menegaskan bahwa kestabilan harga beras sangat krusial karena lonjakan pada komoditas ini dapat berdampak luas terhadap sektor ekonomi lainnya.

“Beras adalah kebutuhan utama masyarakat. Jika harganya naik, dampaknya bisa sangat besar,” ujarnya menambahkan.

Sementara itu, harga daging juga belum mengalami perubahan signifikan. Untuk ayam potong, harga masih bertahan di Rp 38.000 per kilogram, sedangkan ayam kampung dijual seharga Rp 90.000 per kilogram.

Begitu pula dengan harga daging sapi yang berkisar antara Rp 125.000 hingga Rp 130.000 per kilogram.

Meskipun sempat ada laporan kematian sapi akibat penyakit, stok daging di pasaran tetap aman.

Namun, kondisi ini sempat memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat, yang sedikit berpengaruh pada daya beli.

“Kami terus melakukan pemantauan harga di Pasar Anom Baru Sumenep dan Pasar Bangkal Sumenep setiap harinya,” jelas Idham.

Baca Juga:  Kapan Awal Ramadan 1446 H? Berikut Jadwal Sidang Isbat

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa harga barang di Sumenep tidak jauh berbeda dengan daerah sekitar. Namun, ia mengingatkan bahwa faktor transportasi dapat menjadi penyebab fluktuasi harga, terutama untuk komoditas yang berasal dari luar daerah.

“Harga bisa saja berubah karena biaya transportasi, terutama untuk bahan pangan yang diimpor dari daerah lain,” jelasnya.

Di sisi lain, Kepala UPT Pasar Anom Baru Sumenep, Ibnu Hajar mengungkapkan, bahwa selain kebutuhan pokok, harga produk konfeksi seperti pakaian dan mukena juga masih relatif stabil.

Menurutnya, persaingan antara pasar tradisional dan modern, termasuk platform penjualan online, menjadi salah satu faktor yang menjaga harga tetap kompetitif.

“Kompetisi dengan penjualan online semakin ketat, sehingga pedagang harus menyesuaikan harga agar tetap bisa bersaing,” tutur Ibnu.

Meskipun tren belanja online meningkat, Ibnu menjelaskan bahwa transaksi di Pasar Anom Baru Sumenep tetap mengalami lonjakan hingga 50 persen setiap menjelang Ramadan.

Baca Juga:  AI Curi Gaya Ghibli? Viral, Keren, tapi Ilegal?

“Banyak pedagang bahkan menambah karyawan khusus untuk menjual produk seperti sarung dan mukena selama bulan puasa,” katanya.

Ibnu juga terus mendorong para pedagang untuk mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan teknologi digital dalam berjualan.

“Beberapa pedagang sudah mulai beralih ke sistem penjualan online. Jika mereka kurang memahami teknologi, biasanya karyawan mereka yang mengelolanya,” paparnya.

Lebih lanjut, ia memastikan bahwa meningkatnya tren jual-beli online tidak berdampak pada pengurangan tenaga kerja di Pasar Anom Baru Sumenep.

“Sejauh ini, tidak ada pemutusan hubungan kerja akibat persaingan dengan platform digital,” pungkasnya.

Dengan harga yang relatif stabil dan persiapan pasar menjelang Ramadan, diharapkan masyarakat Sumenep dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih nyaman dan tenang.***

Facebook Comments Box

Penulis : Arza Efendi

Editor : Alka E

Follow WhatsApp Channel linkking.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perantas XII di PP Sumber Mas, Ajang Perkemahan Pramuka Terbesar se-Jawa Timur Siap Digelar
Kejari Sumenep Banding Putusan Ringan Bandar Narkoba Riyanto, Jaksa Nilai Tak Sesuai Tuntutan
Polemik Piket dan LKS di SDN Parsanga 2: Wali Kelas Buka Suara
Guru di SDN Parsanga 2 Sumenep Disorot, Wali Murid Keluhkan Piket Kebersihan dan Pembelian Buku
Mahasiswa Diminta Kawal Arah Pembangunan, Bappeda Sumenep Libatkan Kampus dalam Penyusunan RPJMD
Sekolah Lapang DKPP Sumenep: Membidik Petani Tangguh demi Ketahanan Pangan Nasional
Go Asia Seribu Karton Rokok Madura King Bravo Asal Pamekasan ekspor ke Filipina
DKPP Sumenep Genjot Penyelesaian Target Tanam Padi, Fokus Musim Hujan Akhir Tahun
Berita ini 87 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 1 September 2025 - 12:23 WIB

Perantas XII di PP Sumber Mas, Ajang Perkemahan Pramuka Terbesar se-Jawa Timur Siap Digelar

Senin, 4 Agustus 2025 - 19:44 WIB

Kejari Sumenep Banding Putusan Ringan Bandar Narkoba Riyanto, Jaksa Nilai Tak Sesuai Tuntutan

Minggu, 27 Juli 2025 - 09:36 WIB

Polemik Piket dan LKS di SDN Parsanga 2: Wali Kelas Buka Suara

Sabtu, 26 Juli 2025 - 14:35 WIB

Guru di SDN Parsanga 2 Sumenep Disorot, Wali Murid Keluhkan Piket Kebersihan dan Pembelian Buku

Jumat, 11 Juli 2025 - 17:04 WIB

Mahasiswa Diminta Kawal Arah Pembangunan, Bappeda Sumenep Libatkan Kampus dalam Penyusunan RPJMD

Berita Terbaru