PAMOR. Potret salah satu keris Sumenep, yang bernama Pamor Ron Genduru Dadung Muntir, siap dipamerkan dalam International Contemporary Keris Fest 2025. (Dok. Redaksi Linkking)

Keris Sumenep Akan Tampil di International Contemporary Keris Fest 2025

Nasional

MALANG, Linkking.id – Sebuah kebanggaan besar bagi masyarakat Sumenep, Madura, Jawa Timur, khususnya pecinta budaya keris, setelah PT Brawijaya Multi Usaha melalui Brawijayan Mondiacult secara resmi mengajukan permohonan partisipasi kepada Helmi Art Museum Sumenep untuk mengikuti ajang International Contemporary Keris Fest 2025.

Owner Helmi Art Museum, Helmi, menyambut antusias ajakan tersebut. Menurutnya, partisipasi ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan keindahan dan keunikan keris Madura ke dunia internasional.

Baca Juga:  Kepala Daerah Terpilih Jalani Pemeriksaan Kesehatan Jelang Pelantikan Serentak 20 Februari

“Sebagai putra daerah, tentu kami bangga. Ini adalah pengakuan bahwa keris Madura, khususnya dari Sumenep, punya nilai luar biasa yang layak ditampilkan di ajang bergengsi,” ujarnya, saat dihubungi Linkking dari Surabaya, Sabtu (12/4) siang.

Helmi juga mengapresiasi peran para pecinta keris, para stakeholder, hingga Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo yang selama ini aktif mendukung pelestarian budaya, termasuk dengan dibangunnya Tugu Keris sebagai ikon kota.

Baca Juga:  The Evolution of Jakarta: From Colonial Capital to Modern Metropolis

Dalam pameran nanti, Helmi Art Museum akan memamerkan sepuluh bilah keris koleksi pribadi.

“Salah satunya keris Sumenep yang saya bawa pulang dari Jerman,” ungkapnya.

Selain itu, akan ditampilkan pula keris milik Bupati Sumenep, Kapolres, dan kolektor lainnya.

Acara ini akan digelar bertepatan dengan Hari Keris Nasional, serta didukung oleh UNESCO, Kementerian Kebudayaan, Universitas Brawijaya Malang, dan Pemkot Malang.

Baca Juga:  24 Kepala Daerah Absen Pemeriksaan Kesehatan, Kemendagri Sebut Begini

Helmi berharap, momen ini menjadi titik tolak keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung pelestarian seni keris.

“Kita ingin seni, terutama perkerisan, mendapatkan tempat yang semestinya. Karena ini adalah warisan adiluhung leluhur kita yang patut dihargai,” tegas Helmi.

Saat ini, proses pengumpulan pusaka sudah dilakukan, dan pihak panitia dijadwalkan segera menjemput keris-keris yang akan dipamerkan.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *