Polemik Piket dan LKS di SDN Parsanga 2: Wali Kelas Buka Suara

- Redaksi

Minggu, 27 Juli 2025 - 09:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TERKINI: Loksi Gedung SDN Parsanga 2, instansi tempat mengajar NM, guru wali kelas 1 yang menjadi sorotan atas kebijakan piket kelas yang melibatkan wali murid dan penjualan LKS, Minggu (27/07)

i

TERKINI: Loksi Gedung SDN Parsanga 2, instansi tempat mengajar NM, guru wali kelas 1 yang menjadi sorotan atas kebijakan piket kelas yang melibatkan wali murid dan penjualan LKS, Minggu (27/07)

SUMENEP, Linkking – Polemik seputar kegiatan piket siswa dan pembelian Lembar Kerja Siswa (LKS) di SDN Parsanga 2, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terus bergulir. Setelah sebelumnya kepala sekolah mengaku bahwa hal tersebut bukan arahan sekolah, wali kelas 1, Nurul Makrifah (NM), akhirnya memberikan klarifikasi.

Dalam pernyataan resminya kepada media ini, NM menyampaikan bahwa inisiatif melibatkan wali murid dalam kegiatan kebersihan kelas dilakukan secara kolektif dan bukan atas keputusan pribadi.

“Tujuan kami hanya ingin membantu siswa, karena mereka masih kecil dan belum mampu menjaga kebersihan secara maksimal. Saya dan guru kelas 2 sepakat mengajak wali murid untuk ikut terlibat. Hanya satu wali murid yang keberatan, sementara mayoritas mendukung,” ungkap NM, Jumat (26/7).

Terkait penggunaan LKS, NM menekankan bahwa hal tersebut bukan hanya berlaku di kelas yang ia ampu, tetapi merupakan praktik umum yang sudah berjalan lama di sekolah.

“Penggunaan LKS bukan keputusan saya pribadi, melainkan telah berlangsung sejak lama dan mencakup seluruh kelas. Selama ini tidak ada masalah karena sangat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran,” ujarnya.

Menanggapi pernyataan Kepala SDN Parsanga 2, Raden Ajeng Poeriyani, dalam laporan sebelumnya yang seolah melempar tanggung jawab kepada wali kelas, NM menyatakan keberatannya.

“Semua yang kami lakukan sudah sesuai arahan dan sepengetahuan kepala sekolah. Kami sebagai wali kelas hanya menjalankan instruksi, bukan mengambil kebijakan sendiri,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa sistem piket yang melibatkan orang tua murid sudah berlangsung dua tahun terakhir. Menurutnya, metode tersebut disepakati bersama dan tidak ada unsur paksaan.

“Kami fleksibel, hanya bagi wali murid yang bersedia. Tidak wajib dan tidak dilakukan setiap hari. Bahkan berlangsung di luar jam pelajaran,” terang NM.

Sementara itu, dalam keterangannya Sabtu (26/7), Kepala SDN Parsanga 2 sebelumnya mengaku terkejut dengan adanya piket yang melibatkan wali murid.

“Waduh, saya malah nggak tahu kalau ada itu. Wali kelasnya terlalu inisiatif. Dia nggak lapor ke saya,” ujar Poeriyani kala itu.

Terkait LKS, ia menyebut hal itu merupakan permintaan dari wali murid sejak lama dan berjanji akan melakukan evaluasi internal.

“Rencana mau saya rapatkan, tapi NM sedang ikut kegiatan dharma wanita suaminya. Guru kelas 3 juga ada acara wali murid di pondok anaknya. Jadi belum sempat rapat,” tambahnya.

Pernyataan kepala sekolah tersebut kini menimbulkan tanda tanya di kalangan publik, terutama setelah munculnya klarifikasi dari NM. Apakah benar pimpinan sekolah tidak mengetahui hal-hal yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun?

Baca Juga:  Peserta PPG di Sumenep Tetap Bisa Melanjutkan Seleksi Meski Kuota Dikurangi

Hingga berita ini diterbitkan, pihak redaksi belum memperoleh tanggapan tambahan dari kepala sekolah terkait penjelasan terbaru dari NM.***

Facebook Comments Box

Penulis : Amin Bashiri

Editor : Zaza

Follow WhatsApp Channel linkking.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perantas XII di PP Sumber Mas, Ajang Perkemahan Pramuka Terbesar se-Jawa Timur Siap Digelar
Kejari Sumenep Banding Putusan Ringan Bandar Narkoba Riyanto, Jaksa Nilai Tak Sesuai Tuntutan
Guru di SDN Parsanga 2 Sumenep Disorot, Wali Murid Keluhkan Piket Kebersihan dan Pembelian Buku
Mahasiswa Diminta Kawal Arah Pembangunan, Bappeda Sumenep Libatkan Kampus dalam Penyusunan RPJMD
Sekolah Lapang DKPP Sumenep: Membidik Petani Tangguh demi Ketahanan Pangan Nasional
Go Asia Seribu Karton Rokok Madura King Bravo Asal Pamekasan ekspor ke Filipina
DKPP Sumenep Genjot Penyelesaian Target Tanam Padi, Fokus Musim Hujan Akhir Tahun
DKUPP Sumenep Tuntaskan Pembentukan 334 Kopdes Merah Putih Jelang Harkopnas
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 1 September 2025 - 12:23 WIB

Perantas XII di PP Sumber Mas, Ajang Perkemahan Pramuka Terbesar se-Jawa Timur Siap Digelar

Senin, 4 Agustus 2025 - 19:44 WIB

Kejari Sumenep Banding Putusan Ringan Bandar Narkoba Riyanto, Jaksa Nilai Tak Sesuai Tuntutan

Minggu, 27 Juli 2025 - 09:36 WIB

Polemik Piket dan LKS di SDN Parsanga 2: Wali Kelas Buka Suara

Sabtu, 26 Juli 2025 - 14:35 WIB

Guru di SDN Parsanga 2 Sumenep Disorot, Wali Murid Keluhkan Piket Kebersihan dan Pembelian Buku

Jumat, 11 Juli 2025 - 17:04 WIB

Mahasiswa Diminta Kawal Arah Pembangunan, Bappeda Sumenep Libatkan Kampus dalam Penyusunan RPJMD

Berita Terbaru