RAMAI: Keriuhan susasana pasar Anom yang sebentar lagi akan di revitalisasi. (Dok. Redaksi)

Revitalisasi 12 Kios Pasar Anom Sumenep Dimulai, Anggaran Capai Rp 700 Juta

Daerah

SUMENEP, Linkking – Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUPP) resmi memulai program revitalisasi terhadap 12 unit kios yang berada di kawasan Pasar Anom Baru. Proyek ini diperkirakan menelan anggaran lebih dari Rp700 juta dan ditargetkan rampung dalam waktu empat bulan.

Kepala Bidang Perdagangan DKUPP Sumenep, Idham Halil, menyampaikan bahwa revitalisasi menyasar kios-kios yang berada di area depan blok penjual sayuran. Menurutnya, program ini bertujuan memperbaiki kondisi infrastruktur pasar dan mendukung aktivitas perdagangan para pedagang aktif di lokasi tersebut.

“Luas masing-masing kios bervariasi antara 3×3 meter hingga 3×4 meter, disesuaikan dengan kebutuhan pedagang serta kondisi lahan yang ada,” ujar Idham saat dikonfirmasi pada Minggu (20/4).

Selama proses pembangunan berlangsung, seluruh pedagang yang terdampak akan direlokasi sementara ke sisi utara pasar. Langkah ini dilakukan guna memastikan kegiatan jual beli tetap berjalan tanpa gangguan.

“Kami sudah menyampaikan pemberitahuan kepada para pedagang terkait relokasi ini. Harapannya, proses ini bisa diterima dengan baik dan tanpa paksaan, karena tujuannya untuk kebaikan bersama,” jelas Idham.

Awalnya, proyek ini dirancang dengan anggaran mencapai lebih dari Rp1 miliar. Namun, setelah dilakukan evaluasi dan penyesuaian, nilai anggarannya ditetapkan sebesar Rp700 juta.

Baca Juga:  Sidang Paripurna DPRD Sumenep Bahas Arah Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati 2025-2030

Idham juga menambahkan bahwa saat ini revitalisasi hanya difokuskan pada Pasar Anom Baru.

“Belum ada rencana lanjutan untuk revitalisasi pasar lainnya. Fokus kami sekarang adalah menyelesaikan proyek ini secara optimal,” katanya.

Sebagai informasi, Kabupaten Sumenep saat ini memiliki total 34 pasar tradisional. Banyak di antaranya masih membutuhkan penataan ulang dan pengembangan infrastruktur agar mampu berfungsi lebih maksimal dalam mendukung perekonomian daerah.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *