SUMENEP, Linkking – Kabupaten Sumenep di Madura, Jawa Timur, terus berupaya memperkuat fondasi ekonomi daerah, terlebih di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang tengah dijalankan. Dalam menghadapi tantangan ini, Pemkab Sumenep mengarahkan fokusnya pada pemanfaatan maksimal terhadap potensi sektor-sektor unggulan yang dimiliki wilayah tersebut. Strategi ini tidak hanya sekadar upaya menjaga kestabilan ekonomi, tetapi juga menjadi bagian dari visi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Arif Firmanto, selaku Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep, mengungkapkan bahwa penguatan ekonomi lokal akan ditopang melalui berbagai pendekatan. Beberapa di antaranya meliputi pengembangan berbasis wilayah, peningkatan kualitas sumber daya manusia, perluasan akses terhadap layanan keuangan, serta pengendalian inflasi yang terukur. Menurutnya, sektor-sektor seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata akan menjadi ujung tombak dalam transformasi ekonomi daerah.
“Pendekatan ekonomi berbasis kawasan menjadi fokus penting dalam strategi ini. Sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata yang kami miliki akan kami dorong agar menjadi tulang punggung peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Arif, Sabtu (19/4).
Inovasi dan keterlibatan masyarakat menjadi dua elemen penting yang juga terus didorong dalam implementasi strategi ini. Arif menekankan bahwa pertumbuhan sektor unggulan akan berjalan lebih efektif apabila didukung oleh ide-ide baru serta partisipasi aktif dari warga.
“Kami ingin sektor unggulan ini benar-benar berfungsi sebagai penggerak utama ekonomi daerah. Karena itu, inovasi dan partisipasi aktif masyarakat sangat kami dorong,” tegasnya.
Dalam hal akses terhadap layanan keuangan, Pemkab Sumenep melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) terus berupaya memperluas jangkauan, bahkan hingga ke wilayah-wilayah yang selama ini sulit dijangkau. Tujuannya bukan hanya untuk memberikan kemudahan akses, tetapi juga untuk meningkatkan literasi dan keterlibatan masyarakat dalam sistem keuangan.
“Dengan akses keuangan yang lebih terbuka, masyarakat bisa menjadi lebih mandiri dalam mengatur ekonomi keluarga mereka dan meningkatkan taraf hidupnya,” kata Arif.
Sementara itu, peningkatan kualitas SDM menjadi prioritas utama yang tak bisa dilepaskan dari rencana pembangunan ekonomi. Bidang pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan mendapat perhatian besar, karena dinilai sebagai pilar penting untuk mencetak masyarakat yang lebih kompeten dan siap bersaing di era yang terus berubah.
Di sisi lain, dalam menjaga stabilitas ekonomi, Pemkab Sumenep pun menerapkan kebijakan pengendalian inflasi yang sejalan dengan target nasional, yakni di angka 2,5 persen dengan deviasi 1 persen. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan harga tetap stabil, menciptakan kepastian bagi investor dan pelaku usaha, serta menjaga daya beli masyarakat.
Untuk menopang pembiayaan pembangunan, berbagai upaya terus dilakukan guna meningkatkan pendapatan asli daerah. Pemkab Sumenep memperkuat basis pajak dan retribusi, serta secara aktif menjajaki sumber-sumber pembiayaan alternatif yang berpotensi.
“Berbagai langkah ini kami rancang agar pertumbuhan ekonomi Sumenep berjalan secara berkelanjutan. Kami juga terus menggali potensi lokal agar mampu menopang program-program pembangunan ke depan,” pungkas Arif.***
Penulis : Amin Bashiri
Editor : Zaza
Sumber Berita: Linkkinh.id